“Subjek,
Predikat, Objek dan Keterangan”
1. Subjek
Subjek atau subyek adalah
bagian klausa yang
menandai apa yang dibicarakan oleh pembicara. Bagian klausa yang lain selain
subjek adalah predikat.
Subjek tidak selalu sama dengan pelaku atau aktor, terutama dalam kalimat
pasif. Contoh: "Kamu ditangkap polisi" dan "polisi menangkap
kamu" memiliki pelaku/aktor yang sama, yaitu "polisi" sedangkan
subjeknya berbeda: "kamu" dan "polisi".
Definisi
subjek (menurut KBBI) adalah:
subjek/sub·jek/ /subjék/ n 1 pokok pembicaraan; pokok
bahasan; 2 Ling bagian
klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara; pokok kalimat; 3 pelaku: dalam pengkajian itu manusia dapat berperan sebagai -- di
samping sebagai objek pengkajian; 4 mata pelajaran: bahasa Indonesia merupakan -- pokok di
sekolah; 5 orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka
pembuntutan sebagai sasaran;
Contoh
subyek dalam kalimat aktif:
–
Sarimin pergi ke pasar.
Subyek = Sarimin
Subyek = Sarimin
–
Fadil menulis surat untuk orang tuanya di kampung.
Subyek = Fadil
Subyek = Fadil
–
Petani menanam cabai di kebun.
Subyek = petani
Subyek = petani
Contoh
subyek dalam kalimat pasif :
–
Majalah dibaca ayah.
Subyek = ayah
Subyek = ayah
–
Sate kambing dibeli kakek tadi siang.
Subyek = kakek
Subyek = kakek
–
Kopi diminum Mirna.
Subyek = Mirna
Subyek = Mirna
2. Predikat
Predikat adalah
bagian kalimat yang
menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek.
Pada beberapa bahasa,
misalnya bahasa-bahasa dalam rumpun bahasa Indo-Eropa,
predikat harus mengandung unsur verba.
Predikat dapat diikuti antara lain oleh objek dan adverbia.
Kata predikat berasal dari bahasa
Latin praedicatum yang artinya ialah "apa
yang dibicarakan".
Definisi
Predikat (menurut KBBI) adalah:
predikat/pre·di·kat/ /prédikat/ n 1 Ling bagian kalimat yang menandai apa yang
dikatakan oleh pembicara tentang subjek; sebutan (dalam kalimat); 2nama, gelar kehormatan, dan sebagainya (yang dikenakan pada); 3 jenjang penilaian (dalam ujian dan sebagainya) yang dinyatakan secara
kualitatif: dia lulus dengan -- sangat memuaskan
Keberadaan
predikat dalam kalimat berfungsi:
a. Membentuk
kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk.
b. Menjadi
unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan
menentukan kejelasan makna kalimat.
c. Menegaskan
makna.
d. Membentuk
kesatuan pikiran.
e. Sebagai
sebutan.
Contoh:
–
Luna mengunci rumahnya dengan gembok besar.
Predikat = mengunci
Predikat = mengunci
–
Adit tidur di lantai
Predikat = tidur
Predikat = tidur
–
Budi minum air kelapa muda.
Predikat = minum
Predikat = minum
3. Objek
Objek
adalah sebuah konsep, abstraksi atau sesuatu yang diberi batasan jelas dan
dimaksudkan untuk sebuah aplikasi. Sebuah objek adalah sesuatu yang mempunyai
keadaan, prilaku, dan identitas. Keadaan dari objek adalah satu dari kondisi
yang memungkinkan dimana objek dapat muncul, dan dapat secara normal berubah
berdasarkan waktu. Keadaan dari objek diimplimentasikan dengan kelompok
propertinya (disebut atribut), berisi dari nilai property tersebut, ditambah
ketehubungan objek yang mungkin dengan objek lainnya. Perilaku menentukan
bagaimana sebuah objek beraksi dan bereaksi terhadap permintaan dari objek
lainnya. Dipresentasikan dengan kelompok pesan yang direspons oleh objek
(operasi yang dilakukan oleh objek).
Definisi
objek (menurut KBBI) adalah:
objek/ob·jek/ /objék/ n 1 hal, perkara, atau
orang yang menjadi pokok pembicaraan; 2 Kim benda, hal, dan sebagainya yang dijadikan
sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya: -- penelitian
ini adalah tata kehidupan suku terasing di Riau; 3 Ling nomina yang melengkapi verba transitif
dalam klausa, misalnya teh manis dalam kalimat Kiki
minum teh manis; 4 hal atau benda yang menjadi sasaran usaha sambilan: berdagang
kain menjadi salah satu -- orang- orang di kota itu; 5 Fis titik atau himpunan yang bertindak sebagai
sumber cahaya bagi suatu lensa, cermin, atau bagi suatu sistem lensa;
Contoh:
–
Bambang menendang bola hingga masuk ke gawang.
Obyek = bola
Obyek = bola
–
Cici memakan apel.
Obyek = apel
Obyek = apel
–
Gunawan mendorong sepeda motornya yang mogok.
Obyek = sepeda motor
Obyek = sepeda motor
4.
Keterangan
Kata
keterangan (Adverbia) adalah kata yang member keterangan
padda kata sifat, kata kerja, kata
benda atau pada kalimat.
Kata
keterangan ada yang berupa:
a. Kata
dasar, contoh: mungkin, sudah.
b. Kata
berimbuhan, contoh: seharusnya, sebenarnya
c. Kata
ulang, contoh: benar-benar, mati-matian, buru-buru.
Definisi keterangan
adalah:
a. Uraian
dsb untuk menerangkan sesuatu; penjelasan: sebelum pameran dibuka, ketua
panitia memberikan ~ tt tujuan diadakannya pameran;
b. Sesuatu
yg menjadi petunjuk, spt bukti, tanda; segala sesuatu yg sudah diketahui atau
yg menyebabkan tahu; segala alasan: saksi diminta memberikan ~ yg
sejujur-jujurnya;
c. Ling kata
atau kelompok kata yg menerangkan (menentukan) kata atau bagian kalimat yg
lain: ~tempat, ~ waktu;
Macam-Macam
Keterangan:
a. Keterangan
Waktu
Keterangan
waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata
adalah kata-kata yang menyatakan waktu,
seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang,
dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang
menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei,
dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh
konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat,
sesaat, sewaktu, dan ketika.
contoh : Rina membeli buku kemarin.
contoh : Rina membeli buku kemarin.
b. Keterangan
Tempat
Keterangan
tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi,
seperti di, pada, dan dalam.
contoh : Super Junior akan konser di Indonesia.
contoh : Super Junior akan konser di Indonesia.
c. Keterangan
Cara
Keterangan
cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara.
Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva.
Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh
kata dengan atau secara. Terakhir, keterangan cara yang
berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
contoh : Ibu memotong bawang dengan menggunakan pisau.
contoh : Ibu memotong bawang dengan menggunakan pisau.
d. Keterangan
Sebab
Keterangan
sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa
ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh nomina
atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh
konjungtor karena atau lantaran.
contoh : Ibu menyuruhku cepat pulang karena cuaca sudah mendung.
contoh : Ibu menyuruhku cepat pulang karena cuaca sudah mendung.
e. Keterangan
Tujuan
Keterangan
ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa
ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan
yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar,
atau untuk.
Contoh
: Sebelum berangkat ke sekolah, Ricky menyisir rambutnya agar terlihat rapi.
f. Keterangan
Aposisi
Keterangan
aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis,
keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau tanda kurang.
Contoh
: Dosen saya, Bu Margareta, terpilih sebagai dosen teladan.
g. Keterangan
Tambahan
Keterangan
tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari
keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang
diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang
diterangkan.
Contoh
: Rizaldi, mahasiswa tingkat tiga, mendapat beasiswa.
h. Keterangan
Pewatas
Keterangan
pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek,
keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan,
keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan.
Contoh
: Mahasiswa yang mempunyai IP tertinggi mendapat beasiswa.