Cari Blog Ini

Jumat, 23 Agustus 2019

 “Subjek, Predikat, Objek dan Keterangan”


1.      Subjek
Subjek atau subyek adalah bagian klausa yang menandai apa yang dibicarakan oleh pembicara. Bagian klausa yang lain selain subjek adalah predikat. Subjek tidak selalu sama dengan pelaku atau aktor, terutama dalam kalimat pasif. Contoh: "Kamu ditangkap polisi" dan "polisi menangkap kamu" memiliki pelaku/aktor yang sama, yaitu "polisi" sedangkan subjeknya berbeda: "kamu" dan "polisi".

Definisi subjek (menurut KBBI) adalah:
subjek/sub·jek/ /subjék/ n 1 pokok pembicaraan; pokok bahasan; 2 Ling bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara; pokok kalimat; 3 pelaku: dalam pengkajian itu manusia dapat berperan sebagai -- di samping sebagai objek pengkajian; 4 mata pelajaran: bahasa Indonesia merupakan -- pokok di sekolah; 5 orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembuntutan sebagai sasaran;

Contoh subyek dalam kalimat aktif:
– Sarimin pergi ke pasar.
Subyek = Sarimin
– Fadil menulis surat untuk orang tuanya di kampung.
Subyek = Fadil
– Petani menanam cabai di kebun.
Subyek = petani

Contoh subyek dalam kalimat pasif :
– Majalah dibaca ayah.
Subyek = ayah
– Sate kambing dibeli kakek tadi siang.
Subyek = kakek
– Kopi diminum Mirna.
Subyek = Mirna
2.      Predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek. Pada beberapa bahasa, misalnya bahasa-bahasa dalam rumpun bahasa Indo-Eropa, predikat harus mengandung unsur verba. Predikat dapat diikuti antara lain oleh objek dan adverbia. Kata predikat berasal dari bahasa Latin praedicatum yang artinya ialah "apa yang dibicarakan".

Definisi Predikat (menurut KBBI) adalah:
predikat/pre·di·kat/ /prédikat/ n 1 Ling bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek; sebutan (dalam kalimat); 2nama, gelar kehormatan, dan sebagainya (yang dikenakan pada); 3 jenjang penilaian (dalam ujian dan sebagainya) yang dinyatakan secara kualitatif: dia lulus dengan -- sangat memuaskan

Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi: 
a.       Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk.
b.      Menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat.
c.       Menegaskan makna.
d.      Membentuk kesatuan pikiran.
e.       Sebagai sebutan. 

Contoh:
– Luna mengunci rumahnya dengan gembok besar.
Predikat = mengunci
– Adit tidur di lantai
Predikat = tidur
– Budi minum air kelapa muda.
Predikat = minum

3.      Objek
Objek adalah sebuah konsep, abstraksi atau sesuatu yang diberi batasan jelas dan dimaksudkan untuk sebuah aplikasi. Sebuah objek adalah sesuatu yang mempunyai keadaan, prilaku, dan identitas. Keadaan dari objek adalah satu dari kondisi yang memungkinkan dimana objek dapat muncul, dan dapat secara normal berubah berdasarkan waktu. Keadaan dari objek diimplimentasikan dengan kelompok propertinya (disebut atribut), berisi dari nilai property tersebut, ditambah ketehubungan objek yang mungkin dengan objek lainnya. Perilaku menentukan bagaimana sebuah objek beraksi dan bereaksi terhadap permintaan dari objek lainnya. Dipresentasikan dengan kelompok pesan yang direspons oleh objek (operasi yang dilakukan oleh objek).

Definisi objek (menurut KBBI) adalah:
objek/ob·jek/ /objék/ n 1 hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan; 2 Kim benda, hal, dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya: -- penelitian ini adalah tata kehidupan suku terasing di Riau; 3 Ling nomina yang melengkapi verba transitif dalam klausa, misalnya teh manis dalam kalimat Kiki minum teh manis4 hal atau benda yang menjadi sasaran usaha sambilan: berdagang kain menjadi salah satu -- orang- orang di kota itu; 5 Fis titik atau himpunan yang bertindak sebagai sumber cahaya bagi suatu lensa, cermin, atau bagi suatu sistem lensa;

Contoh:
– Bambang menendang bola hingga masuk ke gawang.
Obyek = bola
– Cici memakan apel.
Obyek = apel
– Gunawan mendorong sepeda motornya yang mogok.
Obyek = sepeda motor


4.      Keterangan
Kata keterangan (Adverbia) adalah kata yang member keterangan padda kata sifat, kata kerja, kata benda atau pada kalimat.

Kata keterangan ada yang berupa:
a.       Kata dasar, contoh: mungkin, sudah.
b.      Kata berimbuhan, contoh: seharusnya, sebenarnya
c.       Kata ulang, contoh: benar-benar, mati-matian, buru-buru.

Definisi  keterangan adalah:
a.       Uraian dsb untuk menerangkan sesuatu; penjelasan: sebelum pameran dibuka, ketua panitia memberikan ~ tt tujuan diadakannya pameran;
b.      Sesuatu yg menjadi petunjuk, spt bukti, tanda; segala sesuatu yg sudah diketahui atau yg menyebabkan tahu; segala alasan: saksi diminta memberikan ~ yg sejujur-jujurnya;
c.       Ling kata atau kelompok kata yg menerangkan (menentukan) kata atau bagian kalimat yg lain: ~tempat, ~ waktu;

Macam-Macam Keterangan:
a.       Keterangan Waktu
Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
contoh : Rina membeli buku kemarin.

b.      Keterangan Tempat
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
contoh : Super Junior akan konser di Indonesia.

c.       Keterangan Cara
Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir,  keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
contoh : Ibu memotong bawang dengan menggunakan pisau.

d.      Keterangan Sebab
Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.
contoh : Ibu menyuruhku cepat pulang karena cuaca sudah mendung.

e.       Keterangan Tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
Contoh : Sebelum berangkat ke sekolah, Ricky menyisir rambutnya agar terlihat rapi.



f.       Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau tanda kurang.
Contoh :  Dosen saya, Bu Margareta, terpilih sebagai dosen teladan.

g.      Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.
Contoh : Rizaldi, mahasiswa tingkat tiga, mendapat beasiswa.

h.      Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan.
Contoh : Mahasiswa yang mempunyai IP tertinggi mendapat beasiswa.



CONTOH BAB II DESKRIPSI PROYEK LAPORAN MAGANG

Di dalam laporan magang, biasanya terdapat bab yang menjelaskan tentang perusahaan tempat kamu melaksanakan magang, maka itu harus dijelaskan dengan baik!




BAB II
DESKRIPSI PROYEK

Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau nama resminya adalah PT. PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia.

2.1.  Makna Logo PT PLN (Persero)
Gambar 2.1 Logo PLN

1)      Bidang Persegi
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
 



Gambar 2.2 Bidang Persegi
2)      Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.
Gambar 2.3 Petir atau Kilat

3)      Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

Gambar 2.4 Tiga Gelombang

2.2.  Sejarah Singkat PT PLN (Persero)
Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk keperluan sendiri Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebt oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pemimpin KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indinesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

2.3.   Visi dan Misi PT PLN (Persero)
Visi dan Misi PT PLN (Persero) antara lain:
1)      Visi
“Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.”
Ciri Perusahaan Kelas Dunia
-          Merupakan barometer standar kualitas pelayanan dunia.
-          Memiliki cakrawala pemikiran yang mutakhir.
-          Terdepan dalam pemanfaatan teknologi.
-          Haus akan kesempurnaan kerja dan perilaku.
-          Merupakan Perusahaan idaman bagi pencari kerja.
Tumbuh Kembang
-          Mampu mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan usaha.
-          Konsisten dalam pengembangan standar kinerja.
Unggul
-          Terbaik, terkemuka dan mutakhir dalam bisnis kelistrikan.
-          Fokus dalam usaha mengoptimalkan potensi insani.
-          Peningkatan kualitas input, proses dan output produk dan jasa pelayanan secara berkesinambungan.
Terpercaya
-          Memegang teguh etika bisnis.
-          Konsisten memenuhi standar layanan yang dijanjikan.
-          Menjadi perusahaan favorit para pihak yang berkepentingan.
Potensi Insani
-          Berorientasi pada pemenuhan standar etika dan kualitas.
-          Kompeten, profesional dan berpengalaman.

2)      Misi
1.      Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2.      Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3.      Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4.      Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.4.   Nilai-Nilai dan Moto PT PLN (Persero)
1)      Nilai-nilai:
Saling percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar (SIPP)

2)      Moto:
“Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik”.

2.5.   Profil PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Ambon Kota
PLN Unit Layanan Pelanggan atau ULP Ambon Kota merupakan salah satu ULP yang tergabung dalam Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ambon dan dalam Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara.
PLN ULP Ambon Kota beralamat di Jl. Sultan Hairun, Ambon, Maluku. Dan memiliki Pegawai sebanyak 13 orang, serta tenaga outrsourcing sebanyak 62 orang, dengan jumlah pelanggan tersambung sebanyak 42.289 pelanggan.
PT. PLN (Persero) ULP Ambon Kota memiliki 8 Penyulang dengan rincian sebagai berikut yaitu:
1.        Penyulang Rijali
2.        Penyulang Karpan 1
3.        Penyulang Karpan 2
4.        Penyulang Tantui Atas
5.        Penyulang Ahuru
6.        Penyulang Expres – Manusela
7.        Penyulang MCM

Gambar 2.7. Single Line Diagram ULP Ambon Kota
Panjang jaringan untuk jaringan tegangan menengah yaitu 240,7 Kms. Untuk jaringan tegangan menengah, panjang saluran udara tegangan menengah (SUTM) yaitu sepanjang 238.8 Kms, saluran kabel tegangan menengah (SKTM) sepanjang 1.92 Kms dengan rincian per penyulang sebagai berikut:

Tabel 2.1. Data aset panjang jaringan distribusi tegangan menengah
Nama Penyulang
Panjang JTM (Kms)
SUTM
SKTM
Total
Rayon Ambon Kota
238.78
1.92
240.7




Tantui Atas
36.29

36.29
Karpan 1
31.62

31.62
Karpan 2
22.97

22.97
Rijali
16.67

16.67
Express Kota
17.53

17.53
Ahuru
100.56

100.56
MCM
1.14

1.14
Manusela
12

12

PT PLN ULP Ambon Kota memiliki gardu sebanyak 309 gardu, dengan total daya trafo sebesar 68.220 kVA.
Gamnar 2.8. Jumlah dan Total Daya Trafo di ULP Ambon Kota



2.6.   Struktur Organisasi ULP Ambon Kota

Gambar 2.9. Struktur Organisasi ULP Ambon Kota

Fungsi Struktur Organisasi
1.      Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP)

Tujuan:
Bertanggung jawab atas pengelolaan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik, niaga dan pelayanan pelanggan sesuai dengan kewenangan dalam rangka meningkatkan pelayanan ketenagalistrikan secara efisien dan efektif dengan mutu dan keandalan untuk mencapai target kinerja unit.

Tugas Pokok:
No
Uraian
KPI
1.
Mengkodinasikan program kerja dan anggaran sebagai pedoman kerja untuk mencapai kinerja unit
Laporan RKAP
2.
Mengkoordinir pelaksanaan Pedoman Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan K3 untuk keselamatan dan keamanan pegawai dalam bekerja
Laporan K2 dan K3
3.
Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk mempertahankan keandalan pasokan energi tenaga listrik
Laporan pencapaian target distribusi
4.
Mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan Tata Usaha Langganan (TUL)
Laporan TUL
5.
Mengkoodinir proses pengelolaan keuangan dan pendapatan
Laporan pengelolaan administrasi keuangan
6.
Melakukan evaluasi Realisasi Kinerja Rayon
Laporan kinerja ULP
7.
Melakukan evaluasi teknis kegiatan sistem operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi
Laporan pencapaian target distribusi
8.
Melakukan pengendalian komunikasi dan hubungan kerja internal dan eksternal dengan stakeholder perusahaan
Kontrak dan MOU

Wewenang:
1.      Membuat keputusan teknis.
2.      Menandatangani surat keluar,SPJBTL,SPK,Surat perjanjian kontrak sesuai kewenangannya
3.      Mewakili perusahaan untuk kepentingan PT PLN (Persero) Sub Ubit Pelaksana (Rayon) didalm dan diluar pengadilan.
4.      Dapat meminta bantuan kepada yang berwajib dalam mengurus kepentingan dan hak PT PLN (Persero) Sub Unit Pelaksana (Rayon) sebagai penggugat atau tergugat di depan pengadilan.


2.      Analyst Kinerja

Tujuan:
Bertanggung jawab atas pelaporan kinerja dan validasi data untuk mendukung pencapaian target kinerja yang ditetapkan.

Tugas Pokok:
No
Uraian
KPI
1.
Menyusun laporan kinerja ULP
Laporan Kinerja ULP
2.
Menyusun langkah-langkah strategis untuk mencapai target kinerja
Laporan perencanaan pencapaian kinerja
3.
Menyusun data pengusahaan yang berhubungan dengan target kinerja
Laporan data pengusahaan

Wewenang:
1.      Melaporkan pencapaian kinerja pengusahaan ULP
2.      Menyusun laporan kinerja


3.      Transaksi Energi

Tujuan:
Bertanggung jawab dalam kegiatan manajemen billing dan settlemen energi listrik untuk memenuhi standar operasioanl yang berlaku

Tugas Pokok:
No
Uraian
KPI
1.
Melakukan koordinasi pelaksanaan manajemen billing
Laporan manajemen billing
2.
Melakukan koordinasi dan membuat kinerja vendor pelaksana manajemen billing
Laporan manajemen billing
3.
Memantau hasil baca meter pelanggan dengan pengukuran tidak langsung termasuk AMR
Laporan hasil pembacaan meter
4.
Mengevaluasi data penyaluran energi untuk settlement
Laporan evaluasi penyaluran energi
5.
Mengevaluasi gagal baca meter AMR dna tindak lanjutnya
Laporan  hasil pembacaan meter
6.
Melakukan koordinasi hasil proses billing dengan ULP
Laporan manajemen billing
7.
Menyiapkan usulan kebutuhan material APP
Laporan Tata Usaha Gudang (TUG)
8.
Mengendalikan PK PB/PD dan pembongkaran dengan pengukuran tidak langsung.
Laporan PB/PD dan pembongkaran meter
9.
Melakukan sampling peneraan  kWh baru hasil Metrologi dan tera ulang yang dilakukan pihak ketiga.
Laporan pelaksanaan peneraan kWh
10.
Memastikan kebenaran hasil pemeriksaan setting Meter Elektronik, CT, PT, Relay dan Pengawasan APP.
Hail settlement


11.
Melaksanakan pengendalian penyegelan APP
Hasil settlement

Wewenang:
1.      Verifikasi hasil baca meter transaksi


4.      Pelayanan Pelanggan

Tujuan:
Bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi tata usaha langganan, administrasi perkantoran, sarana kerja, keamanan serta administrasi keuangan di ULP


Tugas Pokok:
No
Uraian
KPI
1.
Mengelola keamanan dan K3 di lingkungan gedung ULP
Laporan K3
2.
Melaksanakan fungsu Tata Usaha Langganan
Laporan TUL
3.
Mengatur administrasi perkantoran, pemeliharaan gedung/kantor dan fasilitas kerja
Laporan pengelolaan administrasi perkantoran
4.
Mengelola fungsi Keuangan di ULP
Laporan pengelolaan administrasi keuangan
5.
Mengelola fungsi kehumasan
Laporan kehumasan/MOU


Wewenang:
1.      Memverifikasi bukti transaksi dokumen-dokumen SPP/SPK,penerimaan pembayaran BP, penyambungan Sementara, biaya perubahan, TS dan biaya di Bank.


5.      Distribusi

Tujuan:
Bertanggung jawab atas pengendalian operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi, pemantauan susut distribusi dan upaya penurunannya, pengelolaan dan pengembangan aset jaringan dan konstruksi distribusi serta penyambungan dan pemutusan.


Tugas Pokok:
No
Uraian
KPI
1.
Meningkatkan keandalan sistem operasi jaringan distribusi
Laporan Keandalan Sistem Operasi Distribusi
2.
Memelihara jaringan distribusi
Laporan Keandalan Sistem Operasi Distribusi
3.
Mengendalikan pelayanan gangguan dan mengkoordinir petugas pelayanan teknik
Laporan pencapaian target gangguan
4.
Memantau dan mengevaluasi susut distribusi dan upaya penurunannya
Laporan pencapaian target susut
5.
Mengelola aset jaringan dan konstruksi distribusi
Laporan aset distribusi
6.
Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan penyambungan dan pemutusan
Laporan penyambungan dan pemutusan
7.
Memastikan penyusunan RAB dan SPK pekerjaan Distribusi sesuai ketentuan yang berlaku
Dokumen RAB dan SPK Distibusi

Wewenang:
1.      Memanuver jaringan