Cari Blog Ini

Jumat, 23 Agustus 2019

 “Subjek, Predikat, Objek dan Keterangan”


1.      Subjek
Subjek atau subyek adalah bagian klausa yang menandai apa yang dibicarakan oleh pembicara. Bagian klausa yang lain selain subjek adalah predikat. Subjek tidak selalu sama dengan pelaku atau aktor, terutama dalam kalimat pasif. Contoh: "Kamu ditangkap polisi" dan "polisi menangkap kamu" memiliki pelaku/aktor yang sama, yaitu "polisi" sedangkan subjeknya berbeda: "kamu" dan "polisi".

Definisi subjek (menurut KBBI) adalah:
subjek/sub·jek/ /subjék/ n 1 pokok pembicaraan; pokok bahasan; 2 Ling bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara; pokok kalimat; 3 pelaku: dalam pengkajian itu manusia dapat berperan sebagai -- di samping sebagai objek pengkajian; 4 mata pelajaran: bahasa Indonesia merupakan -- pokok di sekolah; 5 orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembuntutan sebagai sasaran;

Contoh subyek dalam kalimat aktif:
– Sarimin pergi ke pasar.
Subyek = Sarimin
– Fadil menulis surat untuk orang tuanya di kampung.
Subyek = Fadil
– Petani menanam cabai di kebun.
Subyek = petani

Contoh subyek dalam kalimat pasif :
– Majalah dibaca ayah.
Subyek = ayah
– Sate kambing dibeli kakek tadi siang.
Subyek = kakek
– Kopi diminum Mirna.
Subyek = Mirna
2.      Predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek. Pada beberapa bahasa, misalnya bahasa-bahasa dalam rumpun bahasa Indo-Eropa, predikat harus mengandung unsur verba. Predikat dapat diikuti antara lain oleh objek dan adverbia. Kata predikat berasal dari bahasa Latin praedicatum yang artinya ialah "apa yang dibicarakan".

Definisi Predikat (menurut KBBI) adalah:
predikat/pre·di·kat/ /prédikat/ n 1 Ling bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek; sebutan (dalam kalimat); 2nama, gelar kehormatan, dan sebagainya (yang dikenakan pada); 3 jenjang penilaian (dalam ujian dan sebagainya) yang dinyatakan secara kualitatif: dia lulus dengan -- sangat memuaskan

Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi: 
a.       Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk.
b.      Menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat.
c.       Menegaskan makna.
d.      Membentuk kesatuan pikiran.
e.       Sebagai sebutan. 

Contoh:
– Luna mengunci rumahnya dengan gembok besar.
Predikat = mengunci
– Adit tidur di lantai
Predikat = tidur
– Budi minum air kelapa muda.
Predikat = minum

3.      Objek
Objek adalah sebuah konsep, abstraksi atau sesuatu yang diberi batasan jelas dan dimaksudkan untuk sebuah aplikasi. Sebuah objek adalah sesuatu yang mempunyai keadaan, prilaku, dan identitas. Keadaan dari objek adalah satu dari kondisi yang memungkinkan dimana objek dapat muncul, dan dapat secara normal berubah berdasarkan waktu. Keadaan dari objek diimplimentasikan dengan kelompok propertinya (disebut atribut), berisi dari nilai property tersebut, ditambah ketehubungan objek yang mungkin dengan objek lainnya. Perilaku menentukan bagaimana sebuah objek beraksi dan bereaksi terhadap permintaan dari objek lainnya. Dipresentasikan dengan kelompok pesan yang direspons oleh objek (operasi yang dilakukan oleh objek).

Definisi objek (menurut KBBI) adalah:
objek/ob·jek/ /objék/ n 1 hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan; 2 Kim benda, hal, dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya: -- penelitian ini adalah tata kehidupan suku terasing di Riau; 3 Ling nomina yang melengkapi verba transitif dalam klausa, misalnya teh manis dalam kalimat Kiki minum teh manis4 hal atau benda yang menjadi sasaran usaha sambilan: berdagang kain menjadi salah satu -- orang- orang di kota itu; 5 Fis titik atau himpunan yang bertindak sebagai sumber cahaya bagi suatu lensa, cermin, atau bagi suatu sistem lensa;

Contoh:
– Bambang menendang bola hingga masuk ke gawang.
Obyek = bola
– Cici memakan apel.
Obyek = apel
– Gunawan mendorong sepeda motornya yang mogok.
Obyek = sepeda motor


4.      Keterangan
Kata keterangan (Adverbia) adalah kata yang member keterangan padda kata sifat, kata kerja, kata benda atau pada kalimat.

Kata keterangan ada yang berupa:
a.       Kata dasar, contoh: mungkin, sudah.
b.      Kata berimbuhan, contoh: seharusnya, sebenarnya
c.       Kata ulang, contoh: benar-benar, mati-matian, buru-buru.

Definisi  keterangan adalah:
a.       Uraian dsb untuk menerangkan sesuatu; penjelasan: sebelum pameran dibuka, ketua panitia memberikan ~ tt tujuan diadakannya pameran;
b.      Sesuatu yg menjadi petunjuk, spt bukti, tanda; segala sesuatu yg sudah diketahui atau yg menyebabkan tahu; segala alasan: saksi diminta memberikan ~ yg sejujur-jujurnya;
c.       Ling kata atau kelompok kata yg menerangkan (menentukan) kata atau bagian kalimat yg lain: ~tempat, ~ waktu;

Macam-Macam Keterangan:
a.       Keterangan Waktu
Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
contoh : Rina membeli buku kemarin.

b.      Keterangan Tempat
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
contoh : Super Junior akan konser di Indonesia.

c.       Keterangan Cara
Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir,  keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
contoh : Ibu memotong bawang dengan menggunakan pisau.

d.      Keterangan Sebab
Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.
contoh : Ibu menyuruhku cepat pulang karena cuaca sudah mendung.

e.       Keterangan Tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
Contoh : Sebelum berangkat ke sekolah, Ricky menyisir rambutnya agar terlihat rapi.



f.       Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau tanda kurang.
Contoh :  Dosen saya, Bu Margareta, terpilih sebagai dosen teladan.

g.      Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.
Contoh : Rizaldi, mahasiswa tingkat tiga, mendapat beasiswa.

h.      Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan.
Contoh : Mahasiswa yang mempunyai IP tertinggi mendapat beasiswa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar